Guru Sejati dan Muridnya

Guru Sejati dan MuridnyaBayangkan ketika Anda mulai berani jujur pada diri sendiri, bahwa kitab suci yang ketika Anda mencoba membacanya terasa abstrak, acak dan tak terjangkau maknanya. Anda mulai bertanya-tanya, ketika kitab suci memanggil ‘Wahai orang-orang yang beriman..’, benarkah Anda termasuk di dalamnya? Apa yang bisa membuktikannya? Dan Anda mulai tidak lagi merasa yakin bahwa Anda tidak termasuk ke dalam kaum yang disebutkan di sana, ketika kitab suci berbicara tentang golongan manusia yang tersesat.

Maka Anda pun mulai mencari panutan, orang yang dapat Anda jadikan pembimbing kehidupan Anda. Mulailah Anda mengikuti pengajian ini dan itu. Memaksakan diri untuk meraih serpihan makna yang mungkin terserak di dalamnya. Tapi ternyata, setelah sekian lama, Anda tidak juga memperolehnya.

Baca lebih lanjut